Wednesday, July 10, 2013

Mau Hatiku


    Seperti angin padaku sang awan. Engkau tuntun aku tuk jelajahi setiap khatulistiwa cerita. Lalu engkau jatuhkan aku di hulu dimana aku tengah semangat dan hanyut dalam manis tentangmu. Lalu engkau ceria sendiri diatas sana. Sedangkan aku di bawahmu yang kini hanya sebentuk air yang hanya bisa ikuti kemana jalur sungai membawaku, aku hanya diam kembali tanpamu. Lalu ketika aku tenang dimuara kesunyian lalu kemudian sang waktu mengangkatku dari dasar keterpurukanku. Engkau bawa lagi aku dan perlakukan aku laksana engkau perlakukan aku sebelumnya.
     Wahai engkau yang kubina dan terbina hati selama ini. Perhatikan kaki dan tanganku ini. Kakiku gemeretak. Tanganku lemas namun tak henti menengadah. Dan taukah ucap hati yang selama ini menggaum tak henti disepanjang deritaku. Perhatikan hatiku. Balas lah prasa hatiku. Karna tiada engkau tau bagaimana beratnya ku bina rasa hati ini tanpamu. Dan entah kapan engkau mengerti tentang segala mauku. Mau hatiku.
Disqus Comments